SEBUAH SAJAK UNTUK MAMA
Mama, maafkan aku
Belum bisa jadi ‘manusia’, seperti harapmu
Aku masih serupa benalu
yang hanya menambah encok di tanganmu
yang hanya menambah kerut di dahimu
Mama, tadi siang aku melihat orang lain yang bermobil
Mengajak mamanya jalan-jalan
Aku iri, dan hanya bisa mengenangmu
dalam kesedihan, dalam ketidakmampuan, dan dalam pengangguran
Mama, sesungguhnya aku telah menduakanmu
Mencintai wanita lain,
Yang kelak mungkin akan jadi mantumu, calon ibu dari
cucu-cucumu
Mama, ku harap kau tak marah
Dan masih mengakuiku sebagai anakmu
Sekalipun dalam keadaan yang tak menentu
Mama, aku mencintaimu
Maafkan aku
Yoga Prayoga
Bandung, 2012
PERPISAHAN
Aku mencintaimu seperti Muhammad mencintai Aisyah
Biar jarak dan tempo memisahkan kita sejauh Mekkah-Madinah
Namun bagiku, hati kita sedekat antara mesjid dan rumah
Biar aku hijrah namun hati kita takkan pisah
Biar ku berpindah namun kau kan tetap jadi yang terindah
Cinta, kau permata dari sari kecantikan dunia
Yoga Prayoga
Bungbulang, 2011
NASIB PARA PILIHAN KEDUA
Menjadi pilihan kedua
memang tak senyaman jadi yang pertama
Mencinta untuk dicampa
Menyayang untuk kemudian dibuang
Namun aku tak mengharap pamrih dalam bercinta
Seperti beragama, tak mengutamakan tawaran surga
Demikian pula dalam cinta,
Tak memelas balas yang sama
Yoga Prayoga
Bandung, 2012
0 comments:
Post a Comment